Halaman

Jumat, 18 Februari 2011

Hadiah dari ular raksasa


Pada zaman dulu di negeri Semeulue tersebutlah seorang raja yang kaya raya, arif, dan bijaksana. Sayngnya ia tidak memiliki seorang putra mahkota. Setelah menunggu lama, berkat usaha dan do’a akhirnya permaisuri melahirkan seorang putra yang diberi nama Rohib. Raja dan permaisuri sangat sayang dan memanjakan anaknya.
            Rohib pun tumbuh besar. Ia lalu dikirim ke kota untuk menuntut ilmu. Sayangnya, Rohib tidak menyelesaikan sekolahnya. Raja menjadi sangat marah. Rohib di usir dan diberi modal untuk berdagang.
Ditengah perjalanannya, Rohib melihat banyak orang yang menganiaya binatang. Rohib tidak tega melihatnya. Ia menawarkan sebagian uang agar mereka berhenti menganiaya binatang. Modal rohib untuk berdagang pun nyaris habis. Ia berhenti ditengah hutan dan menangis meratapi nasibnya.
            Tiba-tiba, datang seekor ular besar mendekatinya. Rohib sangat ketakutan. Tetapi ular itu berkata, “jangan takut anakku. Aku takkan memangsamu. Sesungguhnya aku hendak memberimu hadiah, karena kamu telah melindungi binatang yang ada dihutan ini dari aniaya manusia,” jelas si ular pada Rohib sambil mengeluarkan sesuatu dari mulutnya.
            Ular memberi Rohib sebuah benda yang disebut mentiko bertuah, yaitu benda yang dapat mengabulkan semua permintaan. Rohib pun memberanikan diri pulang ke istana.
            Agar tidak hilang, Rohib pergi ke tukang emas untuk menempa mentiko bertuah menjadi cincin. Sayangnya, si tukang emas menipunya dan lari membawa mentiko bertuah.
            Rohib lalu meminta pertolongan pada anjing, kucing dan tikus. Anjing berhasil menemukan si tukang emas. Tikus berhasil mengambil cincin itu. Sebelum mentiko bertuah dikembalikan ke Rohib, tikus menipu kedua temannya dengan mengatakan bahwa mentiko bertuah terjatuh kedalam sungai.
Rohib pun mengira hanya tikus yang paling berjasa menemukan kembali mentiko bertuahnya. Mengetahui hal itu kucing dan anjing sangat kesal pada tikus.
Sejak saat itu, kucing dan anjing jadi sangat membenci dan memusuhi tikus.
Pesan moral : Sayangilah binatang karena binatang banyak manfaat nya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar